# Alhamdulillah saya sudah menikah. Saya menikah saat usia 25 tahun jadi
tergolong pernikahan dini, namun Alhamdulillah tidak termasuk
pernikahan dini hari alias karena digerebek Hansip.
#Anak saya yang pertama lahir di luar nikah. Ya iyalah kalau lahir pas
lagi nikah, kan saya masih repot salam-salaman sama tamu undangan. Kalau
anak saya yang kedua lahir di luar kandungan, awalnya saya sempat sedih
takut terjadi apa-apa namun kata dokter, “Bapak harusnya bersyukur anak
bapak terlahir di luar kandungan, kalau masih di dalam kandungan itu
artinya belum lahir!!”
#waktu mau memberi nama anak, kami berdua sepakat jika nama anak kami
terdiri dari kombinasi nama ayah bundanya seperti tetangga sebelah yang
memberi nama anaknya Ayunda, kependekan dari Anaknya Ayah dan Bunda.
Tapi tetangga lain menyarankan jangan memberi nama anak dari kombinasi
nama bapak ibu sebab ada di warga RT sebelah anaknya bernama Anak Babu,
ketika ditanya artinya merupakan kependekan dari Anaknya Bapak dan Ibu.
stand up comedy
#ohya saya belum memperkenalkan istri saya, namanya Irma Kusumasari atau
biasa dipanggil bu Irma. setelah tiga bulan menikah istri saya langsung
hamil, mungkin ia terlalu subur. Sembilan bulan kemudian lahirlah anak
pertama kami. Setelah berembuk dengan istri akhirnya ketemulah anak kami
yang pertama yang kami beri nama Nayrta (baca: Nairta) yang merupakan
kependekan dari aNAknYa iRma dan suharTA. Rupanya, 5 bulan Nayrta tumbuh
jadi bayi sehat, istri saya lantas hamil lagi. Ini pasti bukan karena
dia terlalu subur, tapi karena saya yang terlalu nafsu. Muncul
kebingungan memberi nama anak kami yang kedua. Nggak mungkin diberi nama
Nayrta 2, anak ke tiga, Nayrta 3 dst….emang film Rambo ada Rambo 1,
Rambo 2, Rambo 3 dst…
Setelah melalui proses meditasi yang agak panjang, akhirnya ketemulah
satu nama yang pas yaitu Humaira. Nama ini merupakan kombinasi juga dari
nama kami berdua, Humaira merupakan akronim dari Hasil Usaha irMA dan
SuhaRtA.
Saya bersyukur karena Di kamus bahasa Arab Humaira memiliki arti yaitu
pipi yang kemerah-merahan. Ini panggilan sayang Nabi kepada istrinya
Aisyah. Benarlah jika nama itu adalah doa, sehingga anak saya yang
kedua, kini pipinya merah-merah alias alergi sampai sekarang.
#Nasib memang membawa saya menjadi guru. Saya menganggap profesi ini
mulia. Walau kesan yang didapat dari sebuah kata bernama GURU kini makin
mengalami pergeseran. Contoh, kita tahu guru selalu digambarkan sebagai
sosok teladan, namun dalam peribahasa guru justru dicitrakan kurang
sedap. Anda tahu kan peribahasa…”Guru kencing berdiri, murid kencing
berlari…” Mengapa yang harus dijadikan contoh orang kencing itu guru,
padahal kita mahfum yang biasa kencing berdiri itu kan supir
taksi……bukan guru…”
#pekerjaan selalu melekat pada profesinya, pekerjaan supir ya menyupiri,
kalo pembantu..membantui, Nah kalo guru ya menggurui toh?? namun
pekerjaan itulah yang paling gak disukai semua murid dari para gurunya
#guru kadang juga identik dengan kekerasan. Tempat yang mengajarkan
kekerasan juga kerap kali disebut perGURUan Silat, perguruan Karate dan
lain sebagainya
#Tapi percaya atau tidak, banyak orang mengidamkan seorang guru sebagai
pasangan hidupnya. Sebab guru selalu punya filososofi, “Bagaimana
pah/mah sudah puas? Kalau belum ulangi lagi yah….” Kalau kurang puas
papah/mamah boleh kok cari les tambahan ”
Read more:
http://unyu-cyber.blogspot.com/2013/03/kumpulan-naskah-stand-up-comedy.html#ixzz2TFJoGjzQ
Sumber : http://unyu-cyber.blogspot.com/2013/03/kumpulan-naskah-stand-up-comedy.html
Konten adalah milik dan hak cipta unyu-cyber.blogspot.com
Sumber : http://unyu-cyber.blogspot.com/2013/03/kumpulan-naskah-stand-up-comedy.html
Konten adalah milik dan hak cipta unyu-cyber.blogspot.com
# Alhamdulillah saya sudah menikah. Saya menikah saat usia 25 tahun jadi
tergolong pernikahan dini, namun Alhamdulillah tidak termasuk
pernikahan dini hari alias karena digerebek Hansip.
#Anak saya yang pertama lahir di luar nikah. Ya iyalah kalau lahir pas
lagi nikah, kan saya masih repot salam-salaman sama tamu undangan. Kalau
anak saya yang kedua lahir di luar kandungan, awalnya saya sempat sedih
takut terjadi apa-apa namun kata dokter, “Bapak harusnya bersyukur anak
bapak terlahir di luar kandungan, kalau masih di dalam kandungan itu
artinya belum lahir!!”
#waktu mau memberi nama anak, kami berdua sepakat jika nama anak kami
terdiri dari kombinasi nama ayah bundanya seperti tetangga sebelah yang
memberi nama anaknya Ayunda, kependekan dari Anaknya Ayah dan Bunda.
Tapi tetangga lain menyarankan jangan memberi nama anak dari kombinasi
nama bapak ibu sebab ada di warga RT sebelah anaknya bernama Anak Babu,
ketika ditanya artinya merupakan kependekan dari Anaknya Bapak dan Ibu.
stand up comedy
#ohya saya belum memperkenalkan istri saya, namanya Irma Kusumasari atau
biasa dipanggil bu Irma. setelah tiga bulan menikah istri saya langsung
hamil, mungkin ia terlalu subur. Sembilan bulan kemudian lahirlah anak
pertama kami. Setelah berembuk dengan istri akhirnya ketemulah anak kami
yang pertama yang kami beri nama Nayrta (baca: Nairta) yang merupakan
kependekan dari aNAknYa iRma dan suharTA. Rupanya, 5 bulan Nayrta tumbuh
jadi bayi sehat, istri saya lantas hamil lagi. Ini pasti bukan karena
dia terlalu subur, tapi karena saya yang terlalu nafsu. Muncul
kebingungan memberi nama anak kami yang kedua. Nggak mungkin diberi nama
Nayrta 2, anak ke tiga, Nayrta 3 dst….emang film Rambo ada Rambo 1,
Rambo 2, Rambo 3 dst…
Setelah melalui proses meditasi yang agak panjang, akhirnya ketemulah
satu nama yang pas yaitu Humaira. Nama ini merupakan kombinasi juga dari
nama kami berdua, Humaira merupakan akronim dari Hasil Usaha irMA dan
SuhaRtA.
Saya bersyukur karena Di kamus bahasa Arab Humaira memiliki arti yaitu
pipi yang kemerah-merahan. Ini panggilan sayang Nabi kepada istrinya
Aisyah. Benarlah jika nama itu adalah doa, sehingga anak saya yang
kedua, kini pipinya merah-merah alias alergi sampai sekarang.
#Nasib memang membawa saya menjadi guru. Saya menganggap profesi ini
mulia. Walau kesan yang didapat dari sebuah kata bernama GURU kini makin
mengalami pergeseran. Contoh, kita tahu guru selalu digambarkan sebagai
sosok teladan, namun dalam peribahasa guru justru dicitrakan kurang
sedap. Anda tahu kan peribahasa…”Guru kencing berdiri, murid kencing
berlari…” Mengapa yang harus dijadikan contoh orang kencing itu guru,
padahal kita mahfum yang biasa kencing berdiri itu kan supir
taksi……bukan guru…”
#pekerjaan selalu melekat pada profesinya, pekerjaan supir ya menyupiri,
kalo pembantu..membantui, Nah kalo guru ya menggurui toh?? namun
pekerjaan itulah yang paling gak disukai semua murid dari para gurunya
#guru kadang juga identik dengan kekerasan. Tempat yang mengajarkan
kekerasan juga kerap kali disebut perGURUan Silat, perguruan Karate dan
lain sebagainya
#Tapi percaya atau tidak, banyak orang mengidamkan seorang guru sebagai
pasangan hidupnya. Sebab guru selalu punya filososofi, “Bagaimana
pah/mah sudah puas? Kalau belum ulangi lagi yah….” Kalau kurang puas
papah/mamah boleh kok cari les tambahan ”
Read more:
http://unyu-cyber.blogspot.com/2013/03/kumpulan-naskah-stand-up-comedy.html#ixzz2TFJoGjzQ
Sumber : http://unyu-cyber.blogspot.com/2013/03/kumpulan-naskah-stand-up-comedy.html
Konten adalah milik dan hak cipta unyu-cyber.blogspot.com
Sumber : http://unyu-cyber.blogspot.com/2013/03/kumpulan-naskah-stand-up-comedy.html
Konten adalah milik dan hak cipta unyu-cyber.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar